A. Persediaan
Barang
Setiap perusahaan, baik itu
perusahaan dagang ataupun perusahaan industry selalu mengadakan persediaan
barang. Persediaan barang seringkali merupakan bagian yang sangat besar dari
keseluruhan aktiva lancer yang dimiliki perusahaan. Meskipun demikian, jumlah
dan persentasenya berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lain.
Menurtu Eddy Herjanto
persediaan adalah barang atau bahan yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk
dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan mesin.
Menurtu Ikatan Akuntansi
Indonesia persediaan adalah aktiva :
1. Tersedia
untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam
proses produksi dan atau dalam perjalanan
3. Dalam
bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
persediaan adalah sejumlah barang baik dalam bentuk bahan atau perlengkapan
yang merupakan pos harta lancer pada suatu saat tertentu dengan maksud untuk
dijual kembali baik secara langsung maupun melalui proses produksi dalam siklus
operasi normal perusahaan.
B. Jenis-Jenis
Persediaan Barang.
Penggolongan persediaan bagi
masing-masing persediaan sangat dipengaruhi oleh sifat dan jenis usaha
perusahaan yang bersangkutan. Bagi perusahaan dagang yang kegiatannya membeli
dan menjual kembali barang-barang, persediaan yang dimiliki dikelompokan
kedalam :
1. Persediaan
berupa barang-barang yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali dimasa
mendatang.
2. Lain-lain
persediaan, biasanya berupa barang-barang yang akan dipakai dalam jangka waktu
relative pendek. Misalnya : perlengkapan kantor dan alat-alat pembungkus.
Sedangkan dalam perusahaan
industry, aktivitas perusahaan meliputi kegiatan proses produksi yang mengubah
bahan baku atau mentah menjadi barang jadi, dimana proses produksi merupakan
kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang. Sehingga seluruh barang yang
dimiliki perusahaan pada saat tertentu
dengan tujuan untuk dijual dan dikonsumsikan dalam proses produksi
merupakan persediaan barang.
Menurut Eddy Herjanto
persediaan yang ada pada industry “persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan
pembantu, bahan dalam proses, barang jadi maupun suku cadang.
Bahan baku adalah
bahan-bahan yang digunakan dalam aktivitas proses produksi, yang merupakan
bagian terbesar yang terkandung dalam produk yang dihasilkan. Dalam proses
industry dibutuhkan pula bahan penolong yang menjadi bagian dari produksi
tetapi jumlahnya relative kecil.
Barang dalam proses adalah
barang-barang yang ada pada akhir tahun buku belum selesai dikerjakan dan masih
memerlukan pengerjaan lebih lanjut. Persediaan barang jadi merupakan hasil
produksi yang sudah selesai dan siap di pasarkan.
C. Tingkat
Perputaran Persediaan Barang
Berdasarkan pendapat para
ahli ( Munawir dan Garisson ) dapat disimpulkan bahwa tingkat perputaran
persediaan barang adalah lamanya waktu rata-rata barang tertahan dalam
perusahaan sebelum penjualan atau berapa kali persediaan tersebut diganti dalam
arti dibeli atau dijual kembali atau jumlah hari rata-rata barang di simpan
digudang dalam satu priode sebelum barang yang bersangkutan dijual.
D. Rasio
Perputaran Persediaan Barang
Untuk menghitung tingkat
perputaran persediaan suatu barang antara perusahaan dagang dengan industry
berbeda, karena perusahaan industry mempunyai tiga jenis persediaan, yaitu :
persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses dan persediaan bahan
mentah. Sedangkan untuk perusahaan dagang hanya mempunyai persediaan barang
jadi saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar