BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen Sumber Daya Manusia
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.
Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk
mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan
bagaimana seharusnya perusahaan
mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan
dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat.
Salah satu kunci utama dalam
menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional adalah terletak pada
proses rekrutmen, seleksi, training and development calon tenaga kerja.
Mencari tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang.
Merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah organisasi dan perusahaan-perusahan
harus melakukan penyaringan untuk anggota atau para pekerja yang baru. Untuk
itulah rekrutmen tenaga kerja dibutuhkan untuk menyaring para pelamar yang
ingin melamar. Dalam organisasi, rekrutmen ini menjadi salah satu proses yang
penting dalam menentukan baik tidaknya pelamar yang akan melamar pada organisasi
tersebut.
Apapun alasannya, jika terjadi
lowongan pekerjaan dalam suatu organisasi maka lowongan tersebut haruslah
diisi. Salah satu cara untuk mengisi lowongan tersebut adalah dengan melakukan
proses rekrutmen. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai
rekrutmen, mulai dari pengertian sampai dengan kendala-kendala dalam rekrutmen
serta hal-hal yang berkaitan dengan seleksi.
B.
Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka penulis merumuskan batasan masalah yang mencakup tentang :
1. Apa pengertian rekrutmen…?
2. Apa tujuan rekrutmen…?
3. Apa prinsip rekrutmen…?
4. Apa proses dan sumber rekrutmen…?
5. Apa pengertian seleksi…?
6. Apa proses dan tahapan seleksi…?
7. Apa system seleksi dan efektif…?
8. Apa faktor penting yang diperhatikan
dalam seleksi…?
9. Apa saja jenis-jenis seleksi…?
10. Apa masalah yang ditemukan dalam
seleksi…?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Rekrutmen
Rekrutmen merupakan komunikasi dua
arah. Para pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apa
rasanya bekerja di dalam sebuah organisasi. Sedangkan organisasi sangat
menginginkan informasi yang akurat tentang pelamar tersebut jika kelak mereka
menjadi karyawan.
1.
Pengertian Rekrutmen
Ada beberapa pengertian rekrutmen
menurut para ahli, sebagai berikut :
a. Henry
Simamora (1997:212) dalam
buku koleksi digital Universitas Kristen Petra menyatakan bahwa “Rekrutmen
(Recruitment) adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja
dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang diperlukan guna
menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.”
b. Drs.
Fautisno Cardoso Gomes (1995:105)
menyatakan bahwa “rekruitmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik
para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.”
c. Menurut Randall S. Schuler dan
Susan E. Jackson (1997:227) dalam Nanang Nuryanta (2008) rekrutmen
antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi
syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi
orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
d. Menurut
Noe at. all ( 2000 )
rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan atau aktifitas organisasi awal
dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari tenaga kerja yang potensial.
e. Menurut
Schermerhorn, 1997 Rekrutmen
(Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk
mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang
pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan
keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
Jadi
Rekrutmen adalah
proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam
maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik
tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang
akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana
yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan.
2. Tujuan
Rekrutmen
Menurut
Henry Simamora (1997:214)
rekrutmen memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk
memikat sebagian besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
b.
Tujuan
pasca pengangkatan adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan
pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai
jangka waktu yang masuk akal.
c.
Meningkatkan
citra umum organisasi, sehingga para pelamar yang gagal mempunyai kesan-kesan
positif terhadap organisasi atau perusahaan.
3. Prinsip
Rekrutmen
Menurut Rivai (2006),
prinsip-prinsip rekrutmen terdiri dari:
a. Mutu staf dan pengajar yang akan
direkrut harus sesuai dengan kebutuhanyang diperlukan untuk mendapatkan mutu
yang sesuai, untuk itu sebelumnyaperlu dibuat suatu analisis jabatan, deskripsi
pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
b. jumlah staf dan pengajar yang
diperlukan harus sesuai dengan jobyangt
ersedia, untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan peramalankebutuhan
tenaga kerja dan analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja.
c. Biaya yang diperlukan diminimalkan.
d. Perencanaan dan keputusan-keputusan
strategis tentang perekrutan.
e. Feksibility.
f. Pertimbangan-pertimbangan hukum
4. Proses
Dan Sumber Rekrutmen
Proses pelaksanaan rekrutmen dan
biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah
langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen
a. Proses
Rekrutmen
Adapun dalam proses rekrutmen
meliputi beberapa poin penting, yaitu sebagai berikut:
1) Penyusunan
strategi untuk merekrut
Dalam penyusunan strategi ini, peran
departemen sumber daya manusia bertanggung jawab dalam menentukan
kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan direkrut, di mana
tempatnya, dan kapan pelaksanaannya.
2) Pencarian
pelamar-pelamar kerja
Banyak atau sedikitnya pelamar
dipengaruhi oleh usaha dari pihak perekrut untuk menginformasikan lowongan,
salah satu caranya adalah dengan membina hubungan yang baik dengan
sekolah-sekolah atau universtas-universitas.
3) Penyaringan
atau penyisihan pelamar-pelamar kerja yang tidak cocok.
Di dalam proses ini memerlukan
perhatian besar khususnya untuk membendung diskualifikasi karena alasan yang
tidak tepat.karena pada tahan ini kadang terjadi kejanggalan akibat tidak
sportif atau disiplinnya dalam perekrutan.
4)
Pembuatan kumpulan pelamar
Kelompok pelamar yang sudah disaring
merupakan kumpulan individu-individu yang telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh perekrut dan merupakan kandidat yang layak untuk posisi yang
dibutuhkan.
b. Sumber Rekrutmen
Sumber-sumber rekrutmen adalah
pelamar langsung, lamaran tertulis, lamaran berdasarkan informasi, orang lain,
jalur iklan, perusahaan penempatan tenaga kerja, perusahaan pencari tenaga
kerja profesional, lembaga pendidikan, organisasi profesi, serikat pekerja, dan
melalui balai latihan kerja milik pemerintah.
1) Pelamar Langsung
Pelamar langsung sering dikenal
dengan istilah “applications at the gate”. Artinya para pencari pekerjaan
datang sendiri ke suatu organisasi untuk melamar, ada kalanya tanpa mengetahui
apakah di organisasi yang bersangkutan ada atau tidak ada lowongan yang sesuai
dengan pengetahuan, keterampilan atau pengalaman pelamar yang bersangkutan.
2) Lamaran Tertulis
Para pelamar yang mengajukan lamaran
tertulis melengkapi surat lamarannya dengan berbagai bahan tertulis mengenai
dirinya, seperti surat keterangan berbadan sehat dari dokter, surat kelakuan
baik dari instansi pemerintah yang berwenang, salinan atau fotokopi ijasah dan
piagam yang dimiliki, surat referensi dan dokumen lainnya yang dianggap perlu
diketahui oleh perekrut tenaga kerja baru yang akan menerima dan meneliti surat
lamaran tersebut.
3) Lamaran Berdasarkan Informasi Orang
Dalam
Para anggota organisasi berbagai
pihak yang diketahuinya sedang mencari pekerjaan dan menganjurkan mereka
mengajukan lamaran. Berbagai pihak itu dapat sanak saudara, tetangga, teman
sekolah, bersal dari suatu daerah dan lain sebagainya. Sumber rekrutmen ini
layak dipertimbangkan karena beberapa alasan, yaitu:
i. para pencari tenaga kerja baru
memperoleh bantuan dari pihak dalam organisasi untuk mencari tenaga kerja baru
sehingga biaya yang harus dipikul oleh organisasi menjadi lebih ringan.
ii. para pegawai yang menginformasikan
lowongan itu kepada teman atau kenalannya agar berusaha agar hanya yang paling
memenuhi syaratlah yang melamar.
iii. para pelamar sudah memiliki bahan
informasi tentang organisasi yang akan dimasukinya sehingga lebih mudah
melakukan berbagai penyesuaian yang diperlukan jika lamarannya ternyata
diterima.
iv. pengalaman banyak organisasi
menunjukkan bahwa pekerja yang diterima melalui jalur ini menjadi pekerja yang
baik karena mereka biasanya berusaha untuk tidak mengecewakan orang yang
membawa mereka ke dalam organisasi.
4) Iklan
Pemasangan iklan merupakan salah
satu jalur rekrutmen yang paling sering dan paling banyak digunakan. Iklan
dapat dipasang diberbagai tempat dan menggunakan berbagai media, baik visual,
audio, maupun yang bersifat audio visual.
5) Instansi Pemerintah
Di setiap pemerintahan negara dapat
dipastikan adanya instansi yang tugas fungsionalnya mengurus ketenagakerjaan
secara nasional, seperti departemen tenaga kerja, departemen pemburuhan,
departemen sumber daya manusia atau instansi pemerintah yang cakupan
tugas sejenis.
6) Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja
Salah satu perkembangan baru dalam
dunia ketenagakerjaan ialah tumbuh dan beroperasinya perusahaan-perusahaan
swasta yang kegiatan utamanya adalah mencari dan menyalurkan tenaga kerja.
7) Perusahaan Pencari Tenaga Kerja
Profesional
Perusahaan Pencari Tenaga Kerja
Profesional menghkususkan diri pada tenaga kerja tertentu saja, misalnya tenaga
eksekutif atau tenaga professional lainnya yang memiliki pengetahuan atau
tenaga khusus.
8) Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan sebagai sumber
rekrutmen tenaga kerja baru adalah yang menyelenggarakan pendidikan tingkat
sekolah menengah tingkat atas dan pendidikan tinggi. Pembatasan ini didasarkan
kepadan pemikiran bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar pada tinggat sekolah dasar meluluskan anak-anak yang
belum layak diperlakukan sebagai pencari lapangan kerja.
B. Seleksi
Seleksi merupakan usaha pertama yang
harus dilakukanperusahaan untuk memperoleh karyawan yang qualified dan komponen
yang akan menjabat serta mengarjakan semua pekerjaan pada perusahaan.
Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan obyektif supaya
karyawan yang diterima benar-benar qualified untuk menjabat dan melaksanakan
pekerjaan.
1.
Pengertian Seleksi
Pengertian
atau definisi seleksi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Seleksi menurut Mondy Noe (2005:162)
yaitu proses pemilihan dari sekelompok pelamar individu yang paling cocok untuk
posisi tertentu dalam sebuah organisasi.
b. Menurut
Umar (2005), seleksi merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih
menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat
dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan.
c. Menurut
Siagian (2006), bahwa proses seleksi pegawai merupakan salahsatu bagian yang
teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumberdaya manusia. Proses
seleksi terdiri dari berbagai langkah spesifik yang diambiluntuk memutuskan
pelamar mana yang akan diterima dan pelamar mana yangakan ditolak.
2.
Proeses
Dan Tahapan Seleksi
Menurut Siagian (2006),
bahwa setiap perekrut tenaga kerja yang mempunyai rasa tanggung jawab secara
profesional dapat dipastikan ingin dan berusaha agar melalui proses seleksi
yang dilakukannya diperoleh tenaga kerjayang paling memenuhi syarat untuk
mengisi lowongan yang tersedia. Agar sasaran seperti itu tercapai, proses
seleksi menggabungkan dua hal, yaitu yang berkaitan langsung dengan pekerjaan
yang akan dilakukan apabila lamaran seseorang diterima dan faktor-faktor lain
yang meskipun tidak langsung berkaitandengan pekerjaannya kelak, akan tetapi
memberikan gambaran yang lebih akurattentang diri pelamar yang bersangkutan.
Menurut Mangkuprawira
(2003), proses penyeleksian bekerja sama dengan elemen-elemen, yaitu tujuan
atau sasaran perusahaan, rancangan pekerjaan, dan penilaian kinerja, seperti
halnya juga pada rekrutmen dan seleksi.
Elemen-elemen tersebut
yaitu: Elemen pertama dalam proses
penyeleksian harus termasuk kebijakan umum perusahaan dalam menyewa karyawan.
Manajer dapat mempekerjakan orang terbaik untuk pekerjaan-pekerjaan khusus
dengan gaji dan manfaat yang tinggi atau relatif dengan pembayaran gaji dan
upah yang rendah,tanpa mempedulikan derajat perputaran karyawan atau
ketidakpuasan tentangupah, manfaat, dan kondisi kerja. Pengambil keputusan
harus menentukanbagaimana para karyawan merasa cocok dalam kerangka menyeluruh
dariperusahaan dan harus pula mengembangkan hubungan antar karyawan
dalamperusahaan.
Elemen
kedua, rancangan pekerjaan, menentukan apa
tugas dankewajiban tiap pekerjaan. Bagaimana upaya memotivasi atau pengulangan
tiappekerjaan menjadi pengaruh yang besar terhadap kinerja karyawan
bersangkutan.Kinerja tersebut akan dipengaruhi oleh kemampuan dan motivasi
mereka.Rancangan berpengaruh besar pada dua faktor tersebut.
Elemen
ketiga merupakan cara mengukur keberhasilan
suatu pekerjaan.Penerimaan karyawan yang berhasil akan menentukan jenis calon
karyawanseperti apa yang sebaiknya direkrut
dan diseleksi.
Elemen
ke empat merupakan spesifikasi
pekerjaan yang menspesifikasi ciri sifat, keahlian dan latar belakangindividu
yang harus dimiliki untuk mengkualifikasi pekerjaan.
Secara singkat penjelasan
tahapan-tahapan seleksi adalah sebagai berikut:
i. Surat
Rekomendasi
Pada
umumnya surat rekomendasi tidak berkaitan dengan kinerja pekerjaankarena
semuanya mengandung pujian positif, yang perlu diperhaitkanbagaimana isi
rekomendasi yang terutama tentang sifat-sifat orang yangdirekomendasikan
sebagai bahan pertimbangan evaluasi.
ii. Format
lamaran
Perlunya
format lamaran adalah untuk mempermudah penyeleksimendapatkan informasi atau
data yang lengkap dari calon staf dan pengajar,dimana format ini sebagai alat
screening untuk menentukan pelamar dalammemenuhi spesifikasi pekerjaan yang
minimal dan secara khusus meminta informasi tentang
pekerjaan yang pernah dialami pelamar dan status pekerjaanyang sekarang.
iii. Tes Kemampuan
Tes kemampuan adalah
alat-alat yang menilai kesesuaian antara para pelamardengan syarat-syarat
pekerjaan. Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadappara pelamar dengan
syarat yang telah ditetapkan. Tes ini ditujukan untuk mendapat tenaga
kerja yang sesuai dengan harapan perusahaan. Tes ini untuk mengukur
tingkat kecerdasan, kepribadian, minat, bakat, prestasi danberfungsi untuk
meramal berhasil tidaknya pelamar dalam melaksanakanpekerjaan, reaksi,
kepandaian dan potensi.
Selain tahap-tahap tersebut
juga terdapat beberapa tahap yang lain yaitu ; tes potensial akademik, tes
kepribadian, tes pisikologi, wawancara, evaluasi kesehatan, serta keputusan
penerimaan.
3. Sistem Seleksi Dan Efektif
Menurut Rivai (2006), dalam
hal ini perlu disadari bahwa proses seleksikaryawan baru merupakan kegiatan
penting bagi perusahaan maupun bagi calonstaf dan pengajar itu sendiri.
Mempertahankan atau pun mengembangkan suatusistem seleksi yang menghasilkan
staf dan pengajar produktif dan mencaripeluang untuk meningkatkan cara kerjanya
sangat penting untuk keberhasilanperusahaan. Sistem seleksi yang efektif pada
dasarnya memliki tiga sasaran, yaitu :
a. Keakuratan, artinya kemampuan dari
proses seleksi untuk secara tepat dapatmemprediksi kinerja pelamar. Pernyataan
berikut ini mungkin dapatdipertimbangkan ketika melakukan seleksi, seperti apa
kelemahan dari: Instruktur yang kurang menguasai materi, Proses seleksi yang
tidak dapat memprediksi kinerja pelamar di tempatkerja, Perhitungan dengan
menggunakan komputer yang menghasilkan jawaban yang salah.
b. Keadilan, artinya memberikan jaminan
bahwa setiap pelamar yang memenuhi persyaratan diberikan kesempatan yang sama didalam
sistem seleksi. Sistem seleksi yang adil jika: Didasarkan pada
persyaratan-persyaratan yang dijalankan secara konsisten, Menggunakan standar
penerimaan yang sama untuk semua pelamar, Menyaring pelamar berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang hanya berkaitan dengan pekerjaan saja.
c. Keyakinan, artinya taraf orang-orang
yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang diperoleh.
Pewawancara dan calon meyakini akan suatu sistem seleksi apabila: Selama proses
seleksi pelamar dan pewawancara menggunakan waktu dengan efektif dan baik,
Setiap orang memperoleh manfaat dengan mengikuti proses seleksi terlepas dari
keputusan penerimaan staf dan pengajar yang diambil, Citra perusahaan dan harga
diri para pelamar tetap terjaga.
4. Faktor
Penting Yang Diperhatikan Dalam Seleksi
Menurut Rivai (2006), perusahaan
semakin dituntut untuk mencapaisemua sasaran yang diinginkan oleh manajemen.
Sementara itu, staf dan pengajarsemakin sering berpindah perusahaan dan karir,
untuk mendapatkan predikat staf dan pengajar yang ideal dan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan ekonomi danpribadinya, sehingga perusahaan membutuhkan
proses seleksi yang efektif agardapat mengidentifikasi siapa yang mampu dan mau
melaksanakan suatu pekerjaanselama jangka waktu tertentu.
Tanpa sistem seleksi yang efektif,
perusahaan akan menaggung resiko, antara lain: Satu Peningkatan biaya, sebagai akibat kesalahan ketika penerimaan
staf danpengajar akan menimbulkan inefisiensi dengan membengkaknya biaya. Dua Motivasi staf dan pengajar yang
rendah. Tiga Kualitas pelayanan yang
rendah atau menurun yang dirasakan oleh pelanggan. Empat Kurangnya upaya manajer atau supervisor dalam membimbing
bawahannyamaupun inisiatif untuk kemajuan perusahaan, karena terpaksa
berkonsentrasipada pengisian lowongan yang tidak diharapkan.
5. Jenis
– Jenis Seleksi
Menurut Rivai (2006), seleksi
merupakan proses untuk mencocokkanorang-orang dengan kualifikasi yang mereka
miliki, jenis-jenis seleksi:
a. Seleksi Administrasi, Seleksi
administrasi yaitu seleksi berupa surat-surat yang dimilliki pelamaruntuk
menentukan apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang dimintaorganisasi
perusahaan, antara lain: Ijazah, Riwayat hidup, domisili atau keberadaan status
yang bersangkutan, sutar lamaran, sertifikasi keahlian, pas foto, copy
identitas, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, status perkawinan, surat
keterangan sehat dari dokter, akte kelahiran.
b. Seleksi secara tertulis, dimana
meliputi : Tes kecerdasan, tes kepribadian, tes bakat, tes minat dan prestasi.
c. Seleksi tidak tertulis dimana
meliputi : wawancara, praktek,serta kesehatan atau medis.
6. Masalah
– Masalah Yang Ditemukan Dalam Seleksi
Menurut Rivai (2006), untuk mencapai
ketiga sasaran, yaitu keakuratan,keadilan dan keyakinan sangat tergantung pada
kemampuan pewawancara untuk mengatasi masalah-masalah seleksi berikut ini:
Banyak pewawancara mengabaikan
informasi penting pewawancara hanyaf okus pada sebagian kecil informasi yang
utama tentang keberhasilanpekerjaan, sehingga melalaikan sebagian informasi
lainnya. Oleh karena itu,pewawancara kurang dapat mengembangkan pelamar secara
lengkap.
Pewawancara terkadang mengabaikan
motivasi dan kesesuaian dengan kebutuhan perusahaan. Pewawancara terlalu fokus
pada aspek-aspek keterampilan dari pekerjaan dan akhirnya melupakan
hal-hal yang mungkin disukai dan tidak disukai oleh pelamar. Kegagalan dalam
menemukan motivasi dapat berakibat pada kinerja staf dan pengajar yang buruk
dan mungkin pula akan terjadi pengunduran diri dini ketika sudah menjadi staf
dan pengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dari makalah ini yaitu;
1. Rekrutmen
adalah proses
mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun
dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu
seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
2. Tujuan dari rekrutmen sendiri yaitu
Untuk memikat sebagian besar pelamar kerja, dan Meningkatkan citra umum
organisasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
proses rekrutmen dimana akan memberikan
citra yang baik terhadap perusahaan.
3. seleksi
merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka
yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang
telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan
4. ada
tiga jenis-jenis seleksi dengan tingkat masalah yang berbeda-beda dalam proses
seleksi.
B.
Saran
Sebagai
manusia yang tidak pernah lepasa dari kesalahan, tentu saja dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki.
Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca, serta dosen pengajar demi kelayakan makalah ini dan berbesar hati
memaafkan kekurangan dan kesalah penulis dalam makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Mondy,
R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Kesepuluh ( terjemahan ), Jakarta: Penerbit Erlangga
papu johanes, 2001. Organisasi
industry.artikel.jakarta
6 komentar:
minta ijin cofy pake tugas gan.
Silahkan....!
semoga bermanfaat...
:-)
ijin copy yah buat refrensi tugas
:D
ijin copas untuk referensi tugas ya :)
sami ngiring ngopi... eh copy, hatur nuhun
izin copy ya mas, referensi tugas mas :D
Posting Komentar